Asap cair menurut
Darmadji (1997) dalam Prananta (2008) merupakan campuran larutan dari
dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap
hasil pirolisis kayu. Cara yang paling umum digunakan untuk
menghasilkan asap pada pengasapan makanan adalah dengan membakar serbuk
gergaji kayu keras dalam suatu tempat yang disebut alat pembangkit
asap (Draudt, 1963) kemudian asap tersebut dialirkan ke rumah asap
dalam kondisi sirkulasi udara dan temperatur yang terkontrol (Sink dan
Hsu, 1977). Seperti yang dilaporkan Darmadji dkk (1996) yang menyatakan
bahwa pirolisis tempurung kelapa menghasilkan asap cair dengan
kandungan senyawa fenol sebesar 4,13 %, karbonil 11,3 % dan asam 10,2
%.
Kualitas asap cair
dipengaruhi oleh kemurnian senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya,
khususnya phenol. Dan kapasitas Phenol yang terkandung dalam asap cair
pada umumnya berkisar antara 4% hingga 5,5% sedangkan kapasitas phenol
dalam asap cair yang kami produksi mencapai 29,77%. Adapun akibat dari
kebaharuan mekanisme tekhnis serta proses produksi destilator asap
cair yang kami ciptakan berakibat pada adanya bermacam-macam aplikasi
baru, produk tepat guna, yang efektif menghadapi persaingan produk
pengganti terutama produk yang juga di indikasikan pada fungsi-fungsi
setara baik dari segi kualitas, kuantitas maupun nilai ekonomisnya,
seperti; suplemen, antiseptik, desinfektan, larvasida, odor
extenguisher, pestisida dsb. Inovasi yang kami lakukan ini menjadi
pemicu bertumbuh kembangnya kompetensi bisnis serta efisiensi
produk-produk organik yang hasil karya anak bangsa. Demi upaya mengikis
kebergantungan masyarakat terhadap produk-produk kimia yang berbahaya.
Komposisi Asap cair
Asap cair mengandung
berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya pirolisis tiga
komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Karbonil yang
bereaksi dengan protein dan membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang
merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan
(Astuti, 2000).
Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi ;
Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi ;
- Senyawa-senyawa fenol
Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk asapan. Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada temperatur pirolisis kayu. - Senyawa-senyawa karbonil
Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan citarasa produk asapan. Golongan senyawa ini mepunyai aroma seperti aroma karamel yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah vanilin dan siringaldehida. - Senyawa-senyawa asam
Senyawa-senyawa asam mempunyai peranan sebagai antibakteri dan membentuk cita rasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, propionat, butirat dan valerat. - Senyawa benzo (a) pirena (terkandung pada asap cair grade 3)
Benzo (a) pirena mempunyai titik didih 3100C dan dapat menyebabkan kanker kulit jika dioleskan langsung pada permukaan kulit. Akan tetapi proses yang terjadi memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003).
Manfaat Asap cair
Asap cair memiliki banyak manfaat dan telah digunakan pada berbagai sektor industri, antara lain ;
- Manfaat secara umum :
-
Industri Pangan (asap cair yang di gunakan adalah asap cair grade 1 dan 2 )
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik, juga sebagai pengawet karena sifat antimikrobia dan antioksidannya. -
Industri perkebunan (asap cair yang di gunakan adalah asap cair grade 2 dan grade 3)
Aplikasi asap cair dalam pengolahan lateks dengan skala pabrik dapat berfungsi sebagai pembeku dan pengawet. Pembekuan sempurna terjadi dalam waktu 5 menit, dan pengeringan sit hanya memerlukan waktu selama 36 jam dan menghemat kayu bakar sebanyak 2,45 m3 per ton karet kering dibandingkan dengan pengolahan secara normal. Hal ini akan banyak mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran kayu, biaya pengolahan lebih efisien dan proses pengolahan lebih cepat dari 5-6 hari menjadi 2 hari. Mutu spesifikasi teknis, karakteristik vulkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet yang dibekukan dan diawetkan dengan asap cair adalah setara dengan yang diproses secara konvensional.
Asap cair yang di gunakan digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. -
Industri kayu (asap cair yang di gunakan adalah asap cair grade grade 3)
Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999).
- Manfaat secara khusus Asap cair yang kami produksi antara lain:
-
Industri Obat (asap cair yang digunakan adalah asap cair super)
Salah satu diantara 4 perusahaan yang konsumtif terhadap produk kami (asap cair super) adalah BIOHEXA PANDHU HERBA dengan nama produk POLMAX dan ALFENOL.
BIOHEXA PANDHU HERBA adalah perusahaan pertama di indonesia yang meriset secara empiris akan keampuhan asap cair sebagai antioksidan (penangkal radikal bebas).
Berbagai studi dan penelitian membuktikan bahwa radikal bebas adalah penyebab utama dari penyakit-penyakit degeneratif seperti : Kanker, Kolesterol, Diabetes, Jantung maupun Stroke.
Sejak Oktober tahun lalu POLMAX asap cair super yang dikomposisikan dengan herbal (daun pegagan , daun murbai , cakar ayam, extrak kedelai hitam). Mulai di pasarkan dan menjadi produk unggulan di perusahaan tersebut. POLMAX di akui sebagai obat yang tergolong dalam anti oksidant jenis bioflavonoid. -
Industri Peternakan (asap cair yang di gunakan adalah asap cair grade 2)
Penggunaan asap cair yang dicampur dengan extrak tembakau, efektif sebagai penghilang bau serta mereda amonia berbahaya bagi lingkungan serta produktifitas yang di timbulkan oleh kotoran unggas, sampai saat ini merupakan solusi terbaik ini terbukti atas semakin besarnya permintaan produk pada asap cair merk PROTEKSOL (larvasia. odor extengusher) yang di keluarkan oleh UD. ARDHI BORNEO GEMILANG terus saja meningkat hingga mencapai rata-rata 3000 liter setiap bulanya.
Protexol hadir di tengah-tengah masyarakat peternakan unggas di Indonesia dalam fungsinya untuk meminimalisir dampak sosial usaha peternakan berupa bau busuk amonia yang pasti muncul seiring perjalanan waktu. Protexol mengetengah dengan keunggulan yang kompetitif dibandingkan metode penghilangan bau amonia yang lain.
Efisiensi dicapai dengan kepekatan pencampuran ke dalam air yaitu 2%-4% saja. Satu kali penyemprotan larutan terbukti mampu mengurangi bau amonia kotoran unggas sampai 90% selama 6 hari.Potensi sumber daya alam lokalAdanya potensi sumber daya alam lokal yang sangat besar yaitu limbah tempurung kelapa hendaknya dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan, dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka beberapa hasil samping pertanian kelapa khususnya tempurung dan sabut dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti arang tempurung kelapa yang sangat potensial untuk diolah menjadi arang aktif. Meningkatnya produksi arang aktif yang menggunakan bahan dasar tempurung kelapa mengurangi terjadinya pencemaran udara karena penguraian senyawa-senyawa kimia dari tempurung kelapa pada proses pirolisis.Pada proses pirolisis juga dihasilkan asap cair, tar dan gas-gas yang tak terembunkan. Asap cair yang merupakan hasil sampingan dari industri arang aktif tersebut yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi jika dibandingkan dengan hanya dibuang ke atmosfir.Saat ini Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta Ha, sebagian besar merupakan perkebunan rakyat (96,6%) sisanya milik negara (0,7%) dan swasta (2,7%). Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi, dan daya serap pasar yang belum merata.
InovasiUsaha kami bergerak di bidang agribisnis penghasil asap cair dengan pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan bakunya. Maka dengan itu, kami dapat membantu para petani, meningkatkan nilai jual tempurung kelapa yang selama ini hanya menjadi limbah yang tak termanfaatkan. Inovasi yang dikembangkan salah satunya ialah berupa alat yang dapat memproduksi asap cair lebih efisien dengan biaya pembuatan yang lebih murah serta produk yang dihasilkan dapat menghasilkan asap cair yang jauh lebih berkualitas dengan jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan alat pirolisis pada umumnya. Dengan modifikasi pengembangan alat produksi ini, asap cair akan bisa lebih mudah diproses oleh masyarakat menjadi produk tepat guna, serta bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.Hal ini tidak hanya berefek pada semakin besarnya pendapatan kami sebagai produsen asap cair, tetapi lebih dari itu. Inovasi yang kami lakukan merupakan terobosan bagi bertumbuh kembangnya fungsi (aplikasi) asap cair terhadap sektor-sektor usaha serta produk-produk baru yang terbukti memiliki daya saing, berbanding dengan produk penggantinya, baik dari segi efektifitasnya, maupun nilai ekonomisnya.
Perbandingan Alat Produksi Asap Cair Teknologi yang Ada dengan Hasil ModifikasiKETERANGANGambar (a)
Destilator pada umumnyaGambar (b)
Destilator hasil modifikasi kamiDestilatorHargaRp, 20.000.000Rp, 2.000.000Hasil produksi25 lt Asap cair grade 3 /100 kg tempurung kelapa50 lt Asap cair grade 2 /100 kg tempurung kelapaKadar Phenol5,5%29,77%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk gambar (a) merupakan gambar alat pirolisis yang digunakan sebagai destilator Asap cair sebelum inovasi, sedangkan gambar (b) merupakan alat pirolisis yang kami gunakan untuk produksi Asap cair setelah dilakukan inovasi. Berdasarkan nilai ekonomi, harga alat setelah inovasi 10 kali lebih murah dibandingkan alat produksi sebelum inovasi. Selain itu, hasil produksi Asap cair dari gambar (b) mampu menghasilkan volume 2 kali lebih banyak serta jauh lebih berkualitas karena langsung menghasilkan sap cair grade 2 dengan hanya 1 kali destilasi (tanpa destilasi ulang).Keunggulan inovasi kamiDestilator asap cair yang kami ciptakan memiliki pengaruh nilai lebih pada hasil produksinya yang mencakup beberapa hal yaitu ;
-
Kapasitas kadar phenol yang jauh lebih besar yakni grade 3 sebesar 28,68 % dan grade 2 sebesar 29,77 %.
-
Hasil produksi 2 kali lebih banyak yakni : 50 liter/100 kg.
-
Langsung menghasilkan Asap cair grade 2 tanpa perlu destilasi ulang (redestilasi).
-
Satu-satunya senyawa yang bersifat karsinogenik di dalam asap cair adalah senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) yaitu benzo@pyrene, sedangkan faktor penyebab terbentuknya senyawa tersebut, jika pirolisis ada dalam suhu diatas 310° C. Oleh karena itu pirolis yang kami pakai menggunakan PVC yang anti korosi dan meredam panas. Suhu rata-rata pirolisis destilator kami tidak lebih dari 50’C.
Seiring dengan berkembangnya perhatian dunia terhadap produk-produk organik demi menggeser ketergantungan terhadap penggunaan produk-produk kimia berbahaya, berbagai penelitian serta penggunaan produk organik semakin di optimalkan, sehubungan dengan itu, senyawa phenol yang terkandung di dalam asap cair diharapkan bisa menyetarai fungsi senyawa formaldehida (formalin), namun dalam emplementasinya penggunaan asap cair tersebut belum benar-benar efektif menjangkau apa yang sejak awal sudah di upayakan, adapun beberapa sebab-sebab yang melatar belakangi adanya beberapa kendala diantaranya ialah kapasitas senyawa phenol yang terkandung didalam asap cair masih terlalu kecil yakni berkisar 4% hingga 5,5% (wikipedia.org). Aplikasi asap cair pada umumnya, hanya efektif pada konsentrasi volume penggunaan yang masih jauh lebih besar dari pada efektifitas konsentrasi penggunaan formalin, yaitu berkisar 1 banding 4. Atau bisa di sebut; 1 formalin setara dengan 4 asap cair, Sehingga meskipun harga satuan liter asap cair lebih murah dari pada harga satuan liter formalin, namun jika berdasarkan efektifitas volume penggunaan yang di butuhkan, maka harga formalin masih jauh lebih murah dari pada asap cair.Kualitas asap cair sangat ditentukan oleh kapasitas phenol yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu produk asap cair yang kapasitas kandungan phenolnya mencapai 29,77% yang kemudian kami kembangkan dalam berbagai aplikasi sampai hari ini masih belum memiliki pesaing yang signifikan.Senyawa kimia dan waktu retensi Asap cair Tempurug Kelapa Grade 2 hasil produksi kamiWaktu retensiSenyawa kimiaArea (%)2,042
2,298
2,417
2,600
12,575
13,698
13,958
14,043
14,838
15,060
16,658
16,717
19,027
19,482
20,811
21,329
26,873Heksan
Heksan
Siklonpentena
2-Propanon
1-Pentena-3-ol
Asam asetat
2-Propanon
2-Furaldehid
2-Furanmethanol
Asam Propanoic
2(3H)-Furanon
2-Furanmetanol
2-Siklopentan
O-metoksi phenol
2-Metoksi-4-metilphenol
Phenol
2,6 Dimetoksi Phenol2,57
18,53
0,34
0,35
0,87
30,23
2,01
3,80
0,38
1,47
1,16
2,21
0,74
3,45
0,97
29,77
1,15No.SENYAWA KIMIAKAPASITASDEFINISI & FUNGSI1Heksan18,53%Heksana adalah senyawa organik yang terbuat dari unsur-unsur karbon dan hidrogen. Terutama dihasilkan melalui pemurnian minyak bumi, termasuk pelarut sayuran, membersihkan agen, dan thermometer cairan. Toksisitas yang relatif dianggap rendah, meskipun efek eksposur yang sangat tinggi dapat mencakup iritasi, pusing, sakit kepala, dan mualHeksana memiliki banyak kegunaan, tetapi terkenal karena perannya sebagai pelarut. Banyak jenis tanaman dan sayuran diperlakukan dengan senyawa ini untuk mengekstrak minyak dan protein untuk digunakan dalam produk-produk lain mereka. Menghasilkan diperlakukan termasuk kedelai, kacang tanah dan jagung
Heksana juga dipergunakan sebagai pelarut pembersihan dan pembersih gemuk industri.2Siklonpentena0,34%Cuclopentane digunakan dalam pembuatan resin sintetis dan karet perekat dan juga sebagai agen peniup dalam pembuatan poliuretana isolasi busa, seperti yang ditemukan dibanyak ditemukan di banyak peralatan rumah tangga seperti kulkas, freezer, menggantikan bahan perusak lingkungan seperti CFC-11 dan HCFC-141b.32-Propanon2,01%Bertindak sebagai agen pembersih; disinfektan; bertindak sebagai pelarut untuk minyak dan tinta; sebagai reagen dalam sintetis kimia kemersial lainnya. Ia digunakan sebagai salep menggosok juga.41-Pentena-3-ol0,87%Bahan tambahan makanan.
5Asam Asetat30,23%-
Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun sebagai macam serat dan kain.
-
Pengatur keasaman pada industri makanan
-
Pelunak air
-
Minuman fungsional misal: cuka apel
-
Sebagai bahan baku vinil asetat, Selulosa asetat, Asetat Anhidrit, Ester Asetat, dan Garam Asetat
52-Furaldehid3,80%Digunakan sebagai obat pelarut dalam pertanian dan sebagai formulasi ajuvan untuk membantu herbisida menembus struktur daun. Digunakan untuk membuat bahan kimia, furan lain seperti furoic asam, melalui oksidasi. 5 dan furan sendiri melalui paladium catalized decarbonylation, fase uap 6 furtural juga penting sebagai pelarut kimia.62-Furanmethanol0,38%Pelarut untuk berbagai produk dan menggunakan (lemak, lilin, resin, pewarna, minyak nabati, cleaner, cat, tinta dan orang lain: ca 50 hingga 70 persen ditotal) dan menengah dalam aplikasi industri ( Ca 30 hingga 50 persen ).7Asam Propanoic1,47%Menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.
82(3H)-Furanon1,16%Semacam penyegelan bahan yang digunakan untuk membentuk lapisan keras pada permukaan berpori (sebagai lapisan cat atau pernis digunakan untuk ukuran permukaan).92-Furanmetanol2,21%Furan Polimer, dalam membuat cat dan semen, resin fenol, sebagai pelarut, perasa.10O-metoksi phenol3,45%Prekursor ke berbagai flavorants seperti eugenol 7 dan vanilin. 8 turunannya yang digunakan medicinally sebagai sebuah expectorant, antiseptik, dan bius lokal. Hal ini juga dapat digunakan sebagai pewarna dalam reaksi kimia, seperti oksigen akan mengubah guaiacol dari berwarna cokelat.112-Metoksi-4-Metilphenol0,97%Kresol secara luas digunakan dalam pestisida, kedokteran, rempah-rempah, pewarna, resin sintetis, antioksidan dan bidang lainnya. Atthe waktu yang sama, itu adalah kekurangan demestik baik produk kimia, khususnya, O-Kresol dan P-Kresol, ada serius pasokan pendek di pasar domestik.12Phenol29,77%Fenol juga merupakan pendahulu serbaguna koleksi besar obat-obatan terutama aspirin, tetapi juga banyak herbisida dan obat-obat pertanian. Phenol juga digunakan sebagai lisan anastesi/analgesik dalam produk-produk seperti: Chloraseptik atau nama merk lain yang setara generik digunakan untuk sementara mengobati faringitis.132,6 Dimektosi Phenol1,15%Zat berwarna kekuningan, berminyak, aromatik berasal dari guaiacum atau kayu creosote yang digunakan sebagai ekspektorant, anestesi lokal dan antiseptik.Data Pengamatan Unsur Turunan Phenol Asap Cair
Oleh: Rina (UNIBRA)Total fenolat (ppm)SampelUlm smplabsTotal fenolat (ppm)Asap cair150,56611457,490250,57211578,947Flavonoid (ppm)SampelUlm smplabsTotal fenolat (ppm)Asap cair120,3889325,322220,3989565,665 -
Asslamualaikum
BalasHapusmas Beny kami produksi arang tempurung kelapa yang juga produksi asap cair dengan sistem destilasi sederhana hasilnya masih grade C (hitam). kami saat ini kesulitan dalam pemasaran. bisakah mas Beny membantu untuk penjulan asap cair hasil kami.
Terimakasih sebelumnya.
Wassalamualaikum
Farid
CV. Putra Rajekwesi Jaya
https://www.facebook.com/PRJCharcoal
https://plus.google.com/u/0/+PutraRajekwesiBojonegoro/posts
Dengan Hormat,
BalasHapusKami dari Program Studi Teknik Pengolahan Sawit, Politeknik Kampar - Bangkinang, Riau rencananya mau membuat unit produksi arang aktif sekaligus asap cair (supaya produksi arang aktif tidak menghasilkan polusi asap.
Kami sangat mengharapkan saran dan masukannya
Kami tunggu saran dan masukannya di fatmayati80@gmail.com
Terima Kasih